Minggu, 22 Juli 2012

Shalat sebagai doa 3/3

[sambungan]

Kurangnya kita sadar bahwa shalat itu doa, terkadang membuat kita mengambil kesimpulan bahwa hanya ada dua tempat untuk berdoa: ketika sujud akhir, dan setelah salam.

Tak heran kalau kita lihat ada orang yang sujud akhirnya lama sekali. Tapi bisa mengherankan kalau dia lebih khusyu di sujud itu daripada di saat baca al-Fatihah atau bacaan tahiyat. Juga mengherankan kalau di shalat berjamaah ada mamum yang masih sujud sementara imam sudah di tahiyat akhir. Kita lupa bahwa mamum harus mengikuti imam.

Doa sesudah shalat. Ini memang dianjurkan. Tetapi seperti kasus di atas, kadang-kadang orang lebih khusyu di acara doa ini daripada di shalatnya sendiri. Boleh jadi malah acara doa ini, dengan wirid dan shalawat sebelumnya, lebih lama dan intensif daripada shalatnya.

Mudah-mudahan renungan ini bisa mengingatkan kita:
- bahwa shalat adalah sarana meminta;
- ketika meminta, tentunya kita melakukannya dengan sungguh-sungguh dan penuh harap;
- tentunya kita tidak akan menomer-duakan sarana utama dengan malah memprioritaskan sarana tambahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar