Rabu, 23 Januari 2013

Tasyabbuh, beberapa hal untuk didiskusikan 1

Beberapa hari lalu saya menghadiri sebuah pengajian keluarga. Tuan rumah meminta Pak Ustadz untuk membahas tasyabbuh. Ustadznya masih muda; kalau saya tidak salah dengar, pernah belajar di Libia; dan kelihatan cerdas. Tema tasyabbuh dikuasainya dengan mantap.

Pak Ustadz membeberkan bagaimana beberapa ritual ibadah kita sudah diselimuti tasyabbuh, dan apa pesan Nabi tentang tasyabbuh. Suatu hal yang saya sependapat penuh.

Pak Ustadz juga memberikan contoh kegiatan tasyabbuh lain:perayaan tahun baru, berunjuk rasa, dan debat terbuka. Menurut beliau semua ini adalah peniruan kita atas kebiasaan kaum lain, yang membawa mudharat.
Contoh pertama saya masih bisa ikuti. Contoh lainnya saya pikir bisa diperdebatkan.

Tapi sayangnya Pak Ustadz punya jadwal acara lain, harus langsung pergi setelah membawakan tausiyyah. Jadi tidak ada acara diskusi, tanya jawab, atau pendalaman lebih lanjut. Padahal saya ingin sekali mendapat pencerahan tentang apa saja sih yang boleh disebut tasyabbuh. Saya penasaran tentang ini karena Pak Ustadz memasukkan "apapun" kebiasaan-kebiasaan yang tidak berasal dari Islam sebagai tasyabbuh.

1. Mari kita ambil contoh dari kebiasaan kita sehari-hari: gosok gigi pakai odol, dan mandi pakai sabun. Tak bisa disangkal bahwa Nabi sangat menganjurkan menggosok gigi, dan Islam sangat menekankan kebersihan badan, termasuk mandi. Tetapi odol, dalam bentuk yang kita kenal sekarang, dan sabun dalam bentuk yang kita pakai sehari-hari (batang, ataupun cair) adalah hal yang kita tiru dari kaum lain.

Apakah odol dan sabun ini masuk kategori "apapun"?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar