Senin, 12 November 2012

Mencari kepuasaan dunia 4

[... sambungan]

Tampaknya aku beruntung. Sebuah sedan 3600 cc sekarang menjadi milikku. Mobil yang bisa menyalip semua yang lain di jalan tol. Mobil yang membuat satpam dan tukang parkir mengeluarkan senyum palsunya. Mobil yang pantas diparkir di hotel bintang lima, mall kelas satu, dan perkantoran ternama.

Tentu saja sekarang aku punya supir. Tempat nongkrongku pun sudah pindah ke cafe, terutama yang duduk-duduk di luar menikmati udara senja.

Mobilku? Ya parkir berderet bersama mobil sesamanya. Dan di sinilah aku mulai melihat, biarpun mobilku keren, dia tetap hanya satu dari sekian banyak model yang sama. Mobilku tetap saja adalah produk massal, bukan sesuatu yang istimewa.

Orang-orang di cafe tidak akan memperhatikan mobilku. Kalaupun iya, hanya melirik sebentar, lantas sibuk lagi dengan minuman, bacaan, atau obrolannya.

Lain kalau yang datang parkir itu Ferrari, Lamborghini, atau Aston Martin. Semua mata langsung beralih ke sana. Semua menanti siapa yang keluar dari supercar ini. Kemudian semuanya saling berbisik "Eh, itu si itu, si ini."

Wah benar-benar jadi perhatian, dan seolah-olah orang bicara tentang manusia dari level yang berbeda. Sedan 3600 cc-ku mengalami degradasi yang mematikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar