Rabu, 26 September 2012

Khutbah mubazir (2)

Cerita yang bagus hanya memiliki satu kisah. Kalaupun ada kisah-kisah sampingan di dalammya, itu hanya cerita-cerita kecil yang menyertai kisah utama, dan berfungsi untuk makin menegaskan inti cerita.

Begitu pula khutbah. Khutbah yang bagus hanya memiliki satu inti pesan. Mungkin ada bumbu-bumbu yang menyertainya, tetapi pendengar akan menangkap apa inti pesan sang khatib.

Sayangnya terkadang khatib lupa hal ini. Awalnya dia bertutur tentang A, dan jamaah memahaminya. Tetapi kemudian, pembicaraan berlanjut ke masalah Z. Pesan A yang sudah mulai mengendap di qalbu jamaah, tergeser oleh Z, dan sedikit demi sedikit menghilang. Ini karena pesan Z terlalu cepat datang, di saat pesan A belum terpatri kokoh.

Keadaan makin kacau jika khatib malah menambah tema lain lagi. Lengkap sudah kebingungan jamaah. Awalnya dinasihati tentang ciri-ciri dosa besar, disambung dengan perjuangan umat Islam di Palestina, kemudian ditutup dengan adab membaca al-Quran.

Pesan mana yang masuk? Mungkin malah tak satupun. Mirip dengan orang yang disuapi makan. Ketika porsinya pas, itu akan membuatnya sehat. Tetapi jika "dijejelin" terus, mungkin semuanya malah akan dimuntahkan.

Jadi wahai para khatib, beri kami satu tema saja. Kalau Pak Khatib punya dua tema, sisakan buat khutbah berikutnya. Khutbah adalah sarana untuk menyampaikan sesuatu kepada jamaah, bukan ajang unjuk kepiawaian.

berlanjut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar