Selasa, 25 September 2012

Khutbah mubazir (1)

Masalah yang barangkali sering muncul adalah bahwa khatib tampak seperti lupa waktu. Bahasa kerennya: tidak punya management waktu.

Manusia memiliki batasan berapa lama dia masih bisa konsentrasi mendengarkan sesuatu. Di atas limit ini, dia tidak akan menangkap tambahan informasi; malah, informasi yang sebelumnya sudah ditangkap, bisa jadi hilang.

Ada yang bilang limit ini di kisaran 20 menit. Besaran persisinya pasti berbeda untuk masing-masing orang. Tapi saya pikir 20 menit ini bisa jadi acuan buat khatib. Jika khatib bicara melewati limit ini, yang akan disampaikan bisa terbuang percuma. Malah ada risiko yang sudah dipaparkan sebelumnya jadi terpupus. Tidak heran kalau Nabi diriwayatkan hanya berkhutbah seperlunya saja: ringkas.

Masalahnya terkadang pembukaan khatib saja sudah 10 menit sendiri. Entah kenapa bershalawat saja bisa luar biasa lama. Kemudian ada kesan, sebagian khatib "gengsi" kalau khutbahnya pendek. Ini terlihat akut terutama di khutbah 'Id. Khatib seolah-olah merasa wajib membacakan khutbah berlembar-lembar. Pendengar khutbah jadi bertanya-tanya: ini mau beribadah dengan cara Nabi atau cari gengsi?

Mudah-mudahan para khatib bisa lebih memilih khutbah yang ringkas tapi melekat di hati kita, dibanding yang lama tapi tidak terserap oleh kita dan terbuang percuma.

berlanjut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar